Tuesday, 29 November 2011

sejarah Bahasa Indonesia

bahasa Indonesia adalah ragam bahasa Melayu yang didasarkan pada Melayu Riau. Jadi, sebelum Sumpah Pemuda, para elite bangsa berunding untuk memilih bahasa apa yang akan kita gunakan sebagai bahasa persatuan guna menghubungkan ratusan suku yang ada di Indonesia. Akhirnya, dipilihlah bahasa Melayu. Dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Ki Hajar Dewantara mengungkapakan:

“jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’ akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”

atau sebagaimana dicetuskan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, yaitu:

“bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhanja dalam masjarakat Indonesia”

(Sumber: Kamus Bahasa Indonesia edisi ketiga terbitan Balai Pustaka. Halaman: xxv)

Jadi, bahasa Indonesia berangkat dari bahasa Melayu Riau yang terus menyerap kata dari berbagai suku di Nusantara dan bahasa-bahasa asing yang kemudian ejaannya disesuaikan dengan ejaan yang berlaku di Indonesia.


Orang melayu adalah orang-orang yang menghuni pesisir timur Sumatera, Semenanjung Malaya (Malaysia), dan pesisir Kalimantan.

Penggunaan bahasa Melayu di Nusantara tercatat sejarah semenjak Kerajaan Sriwijaya. Setelah Sriwijaya hancur digantikan oleh Majapahit yang tidak berbahasa Melayu. Setelah Majapahit hancur muncullah kesultanan Malaka di Riau dan Semenanjung Malaya. Pada masa ini bahasa Melayu banyak menyerap kata dari bahasa Arab dan Persia akibat penyebaran islam oleh orang-orang Arab. Kemudian bahasa Melayu menyerap kata-kata dari bahasa Portugis dan Belanda akibat kedatangan bangsa-bangsa itu di Nusantara. Kesultanan Riau-Johor kemudian muncul sebagai pecahan dari Kesultanan Malaka di mana muncul tokohnya yaitu Raja Ali Haji yang membuat standardisasi untuk bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang sudah terstandardisasi inilah yang dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ditetapkan oleh para elite bangsa sebagai bahasa Indonesia.

No comments:

Post a Comment